Friday 2 December 2011

KEBENARAN SEBAGAI DASAR PENELITIAN

1. Latar Belakang Kebenaran

Perjalanan menuju pengetahuan yang sempurna dan kebenaran yang tinggi cukup pelik dan berliku. Sejarah peradaban manusia menunjukkan adanya usaha yang tidak mengenal lelah. Pendorong ke arah itu adalah kodrat, manusia yang sifatnya selalu ingin tahu.

Penelitian, cara yang dipakai untuk memcahkan masalah dalam ilmu, merupakan penyempurnann cara-cara yang lebih dahulu dikenal manusia. Hanya dengan mengumpulka pengetahuan dan pengalaman selama perjalanan sejarah, manusia akhirnya menemukan jalan lebih banyak memnberikan kepastian akan kebenaran hasilnya.

Dapat dikatakan bahwa pada orang-orang atau golongan tertentu, kepercayaan gaib masih tetap kokoh tumbuh dengan subur menjdai darah daging yang menguasai cara hidup mereka. Cara berpikir tersebut menghambat atau mungkin berlawanan dengan cara berpikir ilmiah.

1.1.Syarat Kebenaran Imiah

1) Koherensi

Suatu dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

2) Korespondensi

Suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang dikandungnya berhubungan atau mempunyai koresppndensi dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut atau sesuai dengan faktanya.

3) Pragmatis

Pernyataan dianggap benar karena pernyataan tersebut mempunyai sifat pragmatis atau fungsional dalam kehidupan praktis, dapat dipraktikkan dan didayagunakan bagi kehidupan manusia di dunia.

1.2. Jalan Mencari Kebenaran

1) Penemuan Kebenaran secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain adalah takdir Allah.

2) Penemuan kebenaran melalui Trial and Error/Coba dan Ralat

Bekerja secara coba dan ralat adalah melakukan suatu pekerjaan secara aktif dengan mengulang-ulang pekerjaan tersebut berkali-kali dengan menukar-nukar cara dan materi.

3) Penemuan Kebenaran melalui Spekulasi

Penemuan dengan cara ini memerlukan pandangan yang tajam walaupun penuh spekulasi. Penemuan kebenaran yang memikul resiko untung rugi sama banyak ini tiadk dianggap sebagai kebenaran ilmiah.

4) Penemuan Kebenaran melalui Kewibawaan

Kebenaran ini berasal dari pendapat orang-orang yang dianggap berwibawa, yaitu kebenaran berdasarkan penghormatan pada pendapat orang yang dianggap berwibawa. Kewibawaan dapat dipakai sebagai dasar kebenaran jika dipikirkan kemungkinan adanya kesalahan bila diterima secara mutlak.

5) Penemuan Kebenaran melalui Berpikir kritis

Keuntungan manusia yang paling besar adalah kemampuannya berpikir. Melalui ini, manusia dapat merangkum pengalaman dan fenomena dalam suatu rumusan untuk mencapai kebenaran.

6) Penemuan Kebenaran melalui Penelitian Ilmiah

Metode penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. Metode ilmiah hanya akan menarik dan membenarkan suatu kesimpulan apabila telah dibentengi dengan bukti-bukti yang meyakinkan, yang dikumpulkan melalui prosedur yang sistematis,jelas, dan terkontrol.

1.3. Ramalan

Ramalan ialah inferansi yang berisi pernyataan tentang apa yang akan terjadi pada masa datang. Ramalan disusun berdasarkan hasil penalaran yang berangkat dari fakta.

Agar dapat meramalkan, ilmu lebih dahulu harus dapat menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana suatu masalah yang dihadapi. Penjelasan ini dapat diperoleh melalui prosedur ilmiah yang mencakup langkah utama : penemuan dan perumusan masalah;penyusunan ,atau hipotesis;pengumpulan data,verifikasi dan menarik kesimpulan. Berdasarkan penelitian inilah, suatu ramalan difikirkan dan disusun. Kesimpulan ini bersifat probabilitas atau mempunyai peluang untuk keliru,begitu juga ramalan.

Kata atau ungkapan yang digunakan dalam tulisan yang merupakan ramalan yaitu;

1. Meramalkan/diramalkan

2. Memperkirakan/diperkirakan

3. Sangat mungkin

4. Sangat boleh jadi

5. Anggapan

6. Dapat diproyeksikan

7. Mungkin

8. Kata-kata ungkapan yang mengatakan hubungan sebab-akibat

1.4. Proses berfikir

Dengan adanya keingintahuan manusia yang terus-menerus,maka ilmu akan terus berkembang dan membantu kemampuan berpesepsi serta berkemampuan logis. Dengan adanya kesamaan antara “Konsep ilmu dan proses berfikir”, maka manusia dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya. Permasalahan muncul karena adanya sanksi/ keraguan akan suatu keinginan dan untuk memperoleh suatu ketentuan yang kemudian muncul menjadi suatu masalah yang khas.

Proses berfikir manusia digambarkan dalam urutan sebagai berikut;

1. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, mengenal sifat, atau dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.

2. Rasa sulit tersebut didefinisikan/dirumuskan dalam bentuk permasalahan.

3. Mencari kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka,hipotesis,inferensi,atau teori.

4. Ide-ide pemecahan masalah diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti(data)

5. Menguatkan pembuktian tentang ide diatasa dan menyimpulkan melalui keterangan-keterangan atau percobaan-percobaan(pengolahan data)

Berfikir secara nalar mempunyai dua kriteria yaitu: berfikir logis dan berfikir analitis.

a. Berfikis Logis

Artinya suatu kebenaran dapat diterima oleh suatu pihak, tetapi dapat ditolak oleh pihak lain. Kecenderungan yang dapat menjurus kepada kekacauan bernalar ini disebabkan oleh perbedaan persepsi dari masig-masing pihak.

b. Berfiri Analitis

Pada hakikatnya berpikir ilmiah merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan induktif, masing-masing berkaitan secara rasional (rasio sebagai sumber kebenaran) dan empiris (fakta sebagai sumber kebenaran).

1.5.Ilmu dan Pengetahuan

Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta, baik itu yang bersifat natural maupun sosial yang berlaku umum dan sistematis atau pengetahuan yang sudah diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis.

Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi atau kelompok; belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.

1.6. Penelitian

Penelitian adalah terjemah dari research, artinya mencari kembali. Secara umum penelitian ialah kegiatan/alat untuk memperoleh jawaban/kebenaran mengenai suatu fenomena yang diamati.

Langkah penelitian diturunkan dari proses berpikir berikut:

· Menemukan dan mengidentifikasikan/merumuskan masalah.

· Berdasarkan maasalah dibangun kerangka teori hingga sampai pada hipotesis (kesimpulan sementara yang di tarik dari teori dan fenomena).

· Pengumpulan data.

· Pengolahan data;menjaring,menyusun,menguji data;menarik,membahas hasil uji dan akhirnya menarik kesimpulan.

· Publikasi.

Penelitian adalah suatu proses,ilmu adalah hasilnya.Penelitian dan ilmu sebagai proses untuk mendapatkan kebenaran.

No comments:

Post a Comment